Masuk Indonesia Bulan Depan, Vaksin CanSino asal China Miliki Tingkat Kemanjuran 65,7%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak lima juta dosis vaksin COVID-19 jenis CanSino asal China, menurut Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, akan tiba di Indonesia mulai Juli 2021.
"Rencananya kita akan supply agreement dengan mereka sejumlah lima juta dosis, dengan vaksin pertama sekitar 3 juta dosis itu akan datang sekitar Juli-September dan sisa 2 juta dosis akan datang pada kuartal IV 2021," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Minggu (27/6).
Mengutip laman Bloomberg, vaksin CanSino China memiliki tingkat kemanjuran 65,7% dalam mencegah gejala COVID-19 berdasarkan analisis dari uji coba tahap akhir. Uji coba tahap akhir melibatkan 30.000 peserta dan 90,98% efektif dalam mencegah penyakit parah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebuah vaksin perlu memberikan setidaknya 50% tingkat perlindungan agar dianggap efektif. Meskipun data, CanSino sekilas tampak lebih rendah daripada tingkat perlindungan 95% yang diberikan oleh bidikan dari Pfizer Inc. dan Moderna Inc. Data ini hanya memerlukan satu bidikan, bukan dua.
Meskipun angka kemanjurannya lebih rendah, vaksin tersebut menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan inokulasi mRNA mutakhir dari Pfizer dan Moderna. Vaksin CanSino lebih murah disimpan dan hanya memerlukan satu kali suntikan.
“Satu vaksin, satu kali kunjungan dan logistik yang lebih murah, itulah kelebihannya,” kata Penasihat Kesehatan Pakistan Faisal Sultan.
Selain Indonesia, vaksin CanSino juga akan memasok 35 juta dosis ke Meksiko. Sementara Malaysia sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan 3,5 juta suntikan. Pakistan, di mana salah satu uji coba terbesar CanSino sedang dilakukan, akan mendapatkan 20 juta dosis.
"Rencananya kita akan supply agreement dengan mereka sejumlah lima juta dosis, dengan vaksin pertama sekitar 3 juta dosis itu akan datang sekitar Juli-September dan sisa 2 juta dosis akan datang pada kuartal IV 2021," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Minggu (27/6).
Mengutip laman Bloomberg, vaksin CanSino China memiliki tingkat kemanjuran 65,7% dalam mencegah gejala COVID-19 berdasarkan analisis dari uji coba tahap akhir. Uji coba tahap akhir melibatkan 30.000 peserta dan 90,98% efektif dalam mencegah penyakit parah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebuah vaksin perlu memberikan setidaknya 50% tingkat perlindungan agar dianggap efektif. Meskipun data, CanSino sekilas tampak lebih rendah daripada tingkat perlindungan 95% yang diberikan oleh bidikan dari Pfizer Inc. dan Moderna Inc. Data ini hanya memerlukan satu bidikan, bukan dua.
Meskipun angka kemanjurannya lebih rendah, vaksin tersebut menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan inokulasi mRNA mutakhir dari Pfizer dan Moderna. Vaksin CanSino lebih murah disimpan dan hanya memerlukan satu kali suntikan.
“Satu vaksin, satu kali kunjungan dan logistik yang lebih murah, itulah kelebihannya,” kata Penasihat Kesehatan Pakistan Faisal Sultan.
Selain Indonesia, vaksin CanSino juga akan memasok 35 juta dosis ke Meksiko. Sementara Malaysia sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan 3,5 juta suntikan. Pakistan, di mana salah satu uji coba terbesar CanSino sedang dilakukan, akan mendapatkan 20 juta dosis.
(tsa)